Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Reset The Skin: Produk Lokal Berkualitas

 

Jadi tua itu tidak enak ternyata. Lho kok tidak enak? Artinya saya tidak bersyukur donk. Bukan tidak bersyukur, namun faktanya menjadi tua itu artinya banyak fungsi organ tubuh yang menurun. Kekuatan fisik sudah tidak seperti dulu lagi. Terlebih saya yang punya bobot lumayan banyak, selalu merasa lelah apabila diajak pergi jauh sedikit saja.

Apa saja sih penurunan secara fisik pada manusia seiring bertambahnya usia. Berikut penjelasannya:
  • Mudah merasa lelah
Diakui atau tidak, saya yang sudah memasuki usia 40an sering merasa lelah bahkan tanpa sebab. Pola makan saya memang saya akui tidak sehat. Saya suka mengonsumsi kopi susu sachetan yang gulanya jahat sekali sih ya.

Di samping itu, saya jarang sekali berolahraga sehingga otot gampang kaku dan tak terbiasa apabila diajak berjalan kaki. Sebenarnya asal saya minum air putih 3 liter setiap hari, saya yakin mampu mengobati berbagai penyakit dalam tubuh. Tapi kembali lagi, seberapa disiplin kita dalam menjaga kesehatan tubuh ini.

Bagi kalian yang belum terlambat, jadikan Wulan Guritno sebagai role model agar ketika memasuki usia tua, masih tetap energik.
  • Daya ingat menurun
Sebenarnya daya ingat saya masih baik, namun dalam kondisi tertentu suka lupa akan sesuatu hal. Bisa jadi karena ritme kerja yang terlalu diforsir menyebabkan saya sering lupa ketika hendak melakukan pekerjaan berikutnya.

Minum suplemen yang bisa menjaga daya ingat bisa menjadi pilihan bagi kita yang ingin selalu tampil prima. Namun ada cara yang lebih jitu lagi, yaitu isi waktu luangmu dengan membaca atau menulis, agar ingatan tetap sehat.

Dengan membaca maka melatih otak untuk terus berpikir sehingga saraf motorik akan terus bekerja. Tak ada kesempatan untuk menjadi pikun yang berlebihan.
  • Penglihatan mulai kabur
Sebenarnya penglihatan kabur ini bukan milik individu yang tidak muda lagi. Anak-anak, remaja hingga dewasa yang sering menggunakan mata mereka untuk menatap layar komputer atau gadget, rentan terkena gangguan pada mata. Namun memang orang yang sudah berusia di atas kepala 4 misalnya, apabila tidak menjaga kesehatan mata, maka bisa-bisa akan menggunakan kacamata plus atau silinder.

Tentu saja sebagai antisipasi adalah ketika muda rajin mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin B seperti wortel dan tomat.
  • Gampang terserang penyakit
Karena tidak disiplin menjalankan pola hidup sehat, akhirnya saya pun mudah terserang penyakit. Darah tinggi, kolesterol seolah menjadi penyakit langganan saya.

Setiap hari harus minum obat darah tinggi itu tidak nyaman juga. Akhirnya saya beralih konsumsi herbal agar tidak terlalu banyak zat kimia masuk ke tubuh. Saya sarankan kepada kalian, sebelum terlambat jangan sepelekan masalah kesehatan. Hal ini dimaksudkan agar kalian tidak menyesal manakal sudah berada di kepala 4 namun kondisi badan sudah mulai merasa seperti lansia.
  • Timbul permasalahan di seputar kulit wajah
Wajah kusam, pori-pori membesar serta lingkaran hitam di bawah mata tampak sekali saya rasakan di saat usia memasuki kepala 4. Saya akui bahwa saya sering lupa menggunakan skincare, padahal di rumah menyetok beberapa merk skincare.

Saya menyadari sekali bahwa kulit wajah yang bermasalah menjadi momok untuk tampil percaya diri di depan publik. Akhirnya saya menjadi malas untuk keluar rumah karena kondisi kulit wajah.

Namun tentu saja bagi kalian yang ekstra ketat menjaga pola makan, dan menjalani hidup sehat akan bisa menikmati hidup bahkan di usia tua sekalipun.

Sebagai perempuan, tentu ingin terlihat menarik di khalayak umum. Entah apa sudah menjadi naluri perempuan untuk berusaha tampil menarik di hadapan umum. Saya pribadi pun apabila ada yang kurang dalam berpakaian maka akan bolak balik mematut di depan kaca untuk memastikan penampilan sudah sesuai dengan yang diinginkan.


Berbicara mengenai kulit wajah, sekarang di di Indonesia sudah banyak produk skincare dijual di pasaran. Ada skincare produksi luar negeri, dan ada juga skincare lokal denhan kualitas yang tak kalah dengan luar negeri.

Tentu saja harga skincare lokal lebih terjangkau dan bersahabat di kantong. Namun perlu diingat bahan apa saja yang terkandung di dalam produk skincare. Kalian jangan asal tertarik dengan harga dan kemasan yang unik, melainkan juga wajib tahu kandungan di dalamnya.

Beberapa skincare untuk kulit wajah yang biasa dijual di pasaran, antara lain:
  1. Toner
  2. Krim malam
  3. Krim siang
  4. Serum, dan
  5. Sunscreen 
Setiap brand akan mengeluarkan produknya masing-masing dengan klaim yang diyakini dapat memberikan efek glowing bagi pemakainya.

Salah satu skincare lokal yang termasuk baru adalah brand Reset the Skin. Mungkin ada beberapa dari kalian yang masih belum familiar dengan nama skincare ini. 

Reset sendiri kalau diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti mengembalikan ke bentuk dan fungsi semula. Sama halnya dengan Reset the Skin, skincare yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi kulit wajah sebagaimana mestinya. 

Seperti yang kita ketahui, bahwa kulit wajah kita bisa dibilang bekerja ekstra keras ketika kita berada di luar rumah. Bayangkan, kulit wajah harus berpapasan dengan sinar UV dari matahari walau tak langsung. Selain itu juga kulit wajah pasti terkena debu jalanan apabila kita ke luar rumah dengan menggunakan sepeda motor.

Diakui atau tidak, kulit wajah akan mengalami banyak perubahan apabila kita tidak merawatnya dengan baik. Rajin mencuci wajah dengan sabun pembersih wajah atau membersihkan dengan toner merupakan langkah tepat ketika kalian sudah pulang ke rumah.

Kemudian akan diikuti dengan perawatan lainnya seperti menggunakan krim malam ketika hendak tidur, menggunakan sunscreen dan krim pagi ketika hendak berangkat kerja, dan lain sebagainya.

Sebagai brand lokal yang mengklaim mampu mengangkat sel kulit mati, saya rasa kehadiran Reset the Skin ini memberi harapan bagi kami para wanita yang sering tak percaya diri dengan pori-pori wajah yang membesar.

Kali ini saya ingin mengulas 2 produk dari Reset the Skin yaitu:

1. Reset the Skin 10% Niacinamide + 2% Alpha Arbutin Brightening Serum

Dari packagingnya saja, dapat terlihat bahwa produk dari Reset the Skin ini cukup mudah dibawa kemanapun, bahkan saat kita sedang bepergian jauh.

Seperti yang kita ketahui, serum merupakan skincare wajah yang diyakini dapat mengatasi flek hitam. Sama halnya denhan Reset the Skin 10% Niacinamide + 2% Alpha Arbutin Brightening Serum yang diklaim dapat melembabkan kulit wajah, menyamarkan flek hitam serta tentu saja membantu menyamarkan noda bekas jerawat. 

Serum dari Reset the Skin ini dapat digunakan setiap hari, bahkan ketika kita beraktivitas di luar rumah. Jangan lupa tentunya pakai sunscreen ya sebelum memulai aktivitas.

2. Reset the Skin 2% BHA Pore-refining Exfoliant 

Bisa dibilang produk yang pertama saya ulas ini kurang lebih fungsinya sama dengan toner yang mampu mengeksfoliasi kulit wajah agar sisa kulit mati terangkat.

Bahan aktif dari Reset the Skin 10% Niacinamide + 2% Alpha Arbutin Brightening Serum antara lain:
Salicyl acid, water, sodium hyaluronate, butylene glycol, polysorbate 20, hydrolyzed collagen, disodium EDTA, Camellia Sinensis leaf extract.
Klaim dari  Reset the Skin 10% Niacinamide + 2% Alpha Arbutin Brightening Serum yaitu dapat mengangkat sel kulit mati, mencerahkan kulit, mampu berfungsi sebagai antioksidan serta mampu meredakan peradangan atau inflamasi di wajah.

Perempuan mana yang tidak ingin wajah menjadi lebih cerah, apalagi setelah seharian beraktivitas tentu kulit wajah akan merasa lelah sama halnya dengan tubuh manusia.


Semoga bermanfaat.


Posting Komentar untuk "Review Reset The Skin: Produk Lokal Berkualitas"